Hasil simulasi

Leave a comment

Dari model jaringan ATM diatas maka pada saat dilakukan simulasi untuk melihat kinerja antara EFCI dibandingkan dengan ERICA adalah :

ERICA dan EFCI adalah metoda yang digunakan untuk menangani congestion control pada layanan ABR. applikasi yang digunakan untuk memodelkannya adalah FTP, dari gambar grafik diatas dapat dillihat kinerja dari ERICA lebih baik jika dibandingkan dengan EFCI

Sedangkan untuk CDV (cell delay variation )adalah pengukuran dari CTD (cell transfer delay) dan terutama untuk aplikasi yang memiliki variasi yang signifikan membutuhkan buffer yang lebih besar. Traffic pada ABR yang secara khusus digunakan untuk traffic data tidak membutuhkan jamninan CDV tetapi disarankan kuat untuk meminimalisasi variasi, pada grafik di bawah dapat dilihat perbandingan dari CDV ERICA dengan CDV EFCI pada applikasi ftp, dapat dilihat bahwa CDV dengan menggunakan ERICA mengkonversi lebih cepat daripada EFCI. Secara teori EFCI tidak stabil dan queue dapat cepat terbentuk yang dapat menyebabkan terjadi congestion lebih awal

ERICA dan EFCI adalah metoda yang digunakan untuk menangani congestion control pada layanan ABR. applikasi yang digunakan untuk memodelkannya adalah FTP, dari gambar grafik diatas dapat dillihat kinerja dari ERICA lebih baik jika dibandingkan dengan EFCI

Sedangkan untuk CDV (cell delay variation )adalah pengukuran dari CTD (cell transfer delay) dan terutama untuk aplikasi yang memiliki variasi yang signifikan membutuhkan buffer yang lebih besar. Traffic pada ABR yang secara khusus digunakan untuk traffic data tidak membutuhkan jamninan CDV tetapi disarankan kuat untuk meminimalisasi variasi, pada grafik di bawah dapat dilihat perbandingan dari CDV ERICA dengan CDV EFCI pada applikasi ftp, dapat dilihat bahwa CDV dengan menggunakan ERICA mengkonversi lebih cepat daripada EFCI. Secara teori EFCI tidak stabil dan queue dapat cepat terbentuk yang dapat menyebabkan terjadi congestion lebih awal

sedangkan untuk kebijakan queueing yang sangat penting untuk QoS, traffic dengan prioritas tinggi harus memiliki bobot yang lebih tinggi. Bobot dalam OPNET didefinisikan dalam minimum guaranteed bandwidth parameter dalam konfigurasi ATM port buffer. Pada saat simulasi guaranteed bandwidth di set sebagai berikut : ABR 25%, CBR 25%,dan RT_VBR 50%,. Karena untuk weighted round-robin bobotnya lebih rendah maka CDV nya relatif lebih besar dari round-robin

Simulasi jaringan ATM

Leave a comment

aristektur jaringan ATM yang akan disimulasikan


Untuk mesimulasikan jaringan ATM alat bantu yang digunakan adalah perangkat lunak OPNET. OPNET memiliki banyak fitur dan dapat mesimulasikan jaringan komunikasi yang besar dengan pemodelan protocol yang detail dan menganalisia kinerja. Berikut adalah arsitektur yang akan digunakan dalam mengambarkan sistem dari kinerja ATM diamana pada kasus dalam gambar diatas adalah jaraingan ATM yang memiliki kapasitas 150Mbps, dimana terdiri dari server,workstation, dan ATM switch , semuanya di hubungkan oleh link OC3 yang dapat menanggani traffic 155.52 Mpbs , kecepatan untuk ATM switching adalah infinity, dan untuk delay lookup VC adalah 1E-10. Dalam jaringan akan di-generate oleh tiga applikasi yaitu ftp,video conference, dan voice. ftp dan video conference berjalan di-layer AAL5 sedangkan untuk voice berjalan di-layer AAL2. Karena untuk video dan voice sensitive terhadap waktu maka untuk video akan menggunakan layanan CBR ,voice akan menggunakan layanan rt_VBR dan untuk data akan menggunakan layanan ABR. Untuk voice traffic-nya akan diset antara 4Mbps dan untuk ftp dan video trafficnya antara 3 Mbps. Traffic dalam jaringan dihasilakan oleh ATM uni src model , sehingga traffic yang dihasilkan sudah ideal dimana burst tidak muncul .